Kue Ulang Tahun, Darimana sih Asalnya?
Ulang Tahun adalah sebuah momen
dimana kita mengucap syukur atas pertambahan umur kita. Ucapan syukur yang
dirayakan dengan beragam cara dalam beragam tradisi. Ulang tahun tanpa kue
rasanya tak lengkap. Kue ulang tahun adalah kue yang dimakan sebagai bagian
dari perayaan ulang tahun di ragam tradisi dunia. Seiring berjalannya waktu,
desain kue ulang tahun mengalami banyak perubahan dalam bentuk dan rasa. Masing-masingnya
dikreasikan dengan indah. Pernahkah kita berpikir, ketika kita menikmati
sepotong kue ulang tahun yang lezat, apa yang membuat kue selalu dibuat untuk
memperingati hari kelahiran kita? Apa makna dan sejarah apa di balik kue ulang
tahun?
Meskipun penelitian tentang asal mula kue ulang tahun belum diketahui dengan pasti, tapi beberapa sumber telah menyusun daftar pendek hipotesis terbaik tentang evolusi perayaan ulang tahun dan kue-kue lezat pendampingnya.
Meskipun penelitian tentang asal mula kue ulang tahun belum diketahui dengan pasti, tapi beberapa sumber telah menyusun daftar pendek hipotesis terbaik tentang evolusi perayaan ulang tahun dan kue-kue lezat pendampingnya.
Berikut enam perkembangan utama
sepanjang sejarah yang membuat kita bisa merayakan ulang tahun setiap tahunnya.
Pesta dimulai dari peradaban Mesir Kuno

Orang Yunani menambahkan lilin ke atas kue
Meminjam tradisi Mesir Kuno, orang Yunani membuat kue berbentuk bulan, sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Bulan untuk dipersembahkan kepada Artemis. Mereka menyalakan lilin dan meletakannya di atas kue untuk menciptakan efek cahaya bulan dan juga menambah kecantikan kue tersebut. Jika orang Mesir kuno merayakan hari para Firaun menjadi Tuhan, orang-orang Yunani merayakan Tuhan dan Dewi mereka
Romawi Kuno adalah peradaban pertama yang merayakan ulang tahun untuk orang biasa (tapi hanya untuk laki-laki).
![]() |
rd |
Opini yang ada
mengatakan, bahwa orang-orang Romawi merupakan peradaban pertama yang merayakan
ulang tahun bagi orang-orang biasa. Mereka merayakan ulang tahun bersama
keluarga dan teman-teman. Sementara itu pemerintah memberlakukan hari libur
bagi warga negara yang lebih terkenal. Kue khusus untuk mereka yang merayakan
perayaan ulang tahun ke-50, terbuat dari tepung terigu, minyak zaitun, madu dan
keju parut. Hingga sekitar abad ke-12, ulang tahun perempuan belum dirayakan.
Orang-orang Kristen pada awalnya menganggap perayaan ulang tahun sebagai ritual kafir. Orang Kristen percaya bahwa manusia lahir dengan membawa "dosa asal" dan fakta bahwa ulang tahun awal dikaitkan dengan Tuhan yang "kafir", membuat gereja Kristen awal menganggap perayaan ulang tahun itu sebagai sesuatu yang tidak pantas dirayakan selama beberapa ratus tahun. Sekitar abad ke-4, orang Kristen berubah pikiran dan mulai merayakan ulang tahun Yesus sebagai hari libur Natal.
Perayaan ulang tahun kontemporer berasal dari Jerman
Pada abad
pertengahan, sebuah cara baru untuk merayakan ulang tahun ditemukan di
kehidupan para petani Jerman. Perayaan ini dinamakan Kinderfeste. Berasal dari
dua kata Jerman yaitu ‘kinder’ yang berarti anak-anak dan ‘feste’ yang berarti
pesta. Ini menjadi sebuah awal dari pesta ulang tahun anak-anak. Kinderfeste dimulai
sejak subuh. Anak yang berulang tahun
dibangunkan dengan sebuah kue dan juga lilin sejumlah umur anak plus satu lilin
- sebagai harapan untuk hidup yang berkelanjutan. Tiup lilin dalam sekali
hembusan nafas dan membuat keinginan juga berasal dari perayaan kinderfeste
ini.
Revolusi Industri membawa kue lezat-kue lezat bagi khalayak
Perayaan ulang
tahun disertai kue yang lezat hanya menjadi milik kalangan tertentu setelah
beberapa abad lamanya. Hal ini disebabkan harga bahan-bahan yang digunakan
terlampau mahal. Revolusi indsutri memungkinkan perayaan kinderfest dan
perayaan-perayaan ulang tahun dalam berbagai budaya turut berkembang. Toko-toko
roti mulai menawarkan kue-kue ulang tahun dengan harga yang lebih rendah.
Demikian beberapa fakta tentang
kue ulang tahun dari masa ke masa. Kini, kue ulang tahun tidak melulu tentang
tart yang dihiasi fondant atau butter cream warna-warni. Cup Cake,
tumpukan-tumpukan donat, Brownies, kue kering, aneka cokelat biisa dijadikan
kue ulang tahun.
Orang-orang Kristen pada awalnya menganggap perayaan ulang tahun sebagai ritual kafir. Orang Kristen percaya bahwa manusia lahir dengan membawa "dosa asal" dan fakta bahwa ulang tahun awal dikaitkan dengan Tuhan yang "kafir", membuat gereja Kristen awal menganggap perayaan ulang tahun itu sebagai sesuatu yang tidak pantas dirayakan selama beberapa ratus tahun. Sekitar abad ke-4, orang Kristen berubah pikiran dan mulai merayakan ulang tahun Yesus sebagai hari libur Natal.
Perayaan ulang tahun kontemporer berasal dari Jerman

Revolusi Industri membawa kue lezat-kue lezat bagi khalayak


Pada akhirnya, kue ulang tahun dalam berbagai bentuk, variasi rasa, variasi harga atau dibuat sendiri adalah sebuah ungkapan bahwa keberadaan kita penting, kita dicintai oleh orang-orang terdekat kita dan kita berharga dimata Sang Pencipta.
Komentar
Posting Komentar